Posted in KAJIAN-BELAJAR

Ilmu Menggendong Dasar

Assalamualaikum, readers! 😊🖐️
Kali ini aku mau cerita tentang ilmu gendong menggendong alias babywearing nama bekennya. Alhamdulillah biidznillah aku dapat kesempatan gratis menimba ilmu di Kelas Menggendong Mama Yaya dan aku ingin mengikat ilmunya dengan cara menulis di blog ini.

Pernah dengar orang bilang, “heei jangan keseringan gendong bayi nanti bau tangan lho”. Bau tangan, apa itu? Itu istilah anak yang gak mau lepas dari gendongan ibunya. Apa benar? Ini fakta atau mitos, sih?

Sebelum dijawab, baca ini dulu deh..
– selama 9 bulan dalam kandungan, bayi berada di lingkungan yang gelap dan m hangat, dia mendengar degup jantung ibu, suara tarikan dan helaan nafas, suara aliran darah dan suara-suara lain dari dalam kantung rahim. Di dalam rahim juga bayi merasa diayun saat ibu bergerak. Kebayang gak betapa ketakutannya ia saat lahir lalu berada di lingkungan yang baru dan asing? Terang, dingin, berisik, banyak orang dll.
– bayi terutama newborn lebih tenang saat digendong daripada digoler alias diletakkan di kasur. Apalagi saat arsenic hour, hidung grokgrok atau saat sakit. Pengalaman yang aku alami, di 3 situasi ini kuncinya cuma SABAR dan GENDONG. Kunci ini diperkenalkan oleh dr. Arifianto.

So, jawaban pastinya bau tangan itu MITOS. Menggendong bayi itu SANGAT PERLU. Dan sebenarnya ini bukan sesuatu yang baru. Nenek moyang kita udah punya tradisi gendong dengan jarik (b. Jawa)/samping (b. Sunda). Yang bahkan dengan samping itu, bisa gendong 3 model; gendong depan hadap dalam alias ke ibu (front face in), gendong samping (hip carry), dan gendong belakang (back carry).

Ini berdasarkan pengamatanku ke mamah mertua yang udah ekspert banget nget nget gendong pake samping. Ada satu teknik lagi yang dikenal yaitu gendong depan hadap keluar (front face out). Aku belum tau apakah bisa dan aman gendong depan hadap luar pakai samping tu. Belum pernah liat mamah gendong dengan teknik FFO 🤪🤭

Empat posisi menggendong (sumber: materi KMMY)

Lanjut, apa aja syarat menggendong yang aman itu? T.I.C.K.S akronim dari :
T : tight, artinya gendongan gak boleh kendor mesti ketat mendekap bayi
I : in view at time, wajah bayi mesti mudah dilihat. Ini juga berfungsi untuk mengecek apakah jalan nafas bayi ada yang tertutup atau engga
C : close enough to kiss, puncak kepala bayi dekat dengan dagu atau mulut ibu. Kalo bayi gak gampang dicium artinya bisa jadi gendongan kendor
K : keep chin off the chest, selama dalam gendongan jauhkan dagu bayi dari dada
S : supported back, ketika punggung bayi dalam posisi tegak (upright, C-Shape, M-Shape) harus tersangga gendongan dengan erat.

Contoh menggendong dengan TICKS bisa dilihat di sini, ya 👇

Selain kaidah TICKS, menggendong juga mesti memenuhi kaidah M-shape. Yaitu mengikuti posisi alami kaki bayi yang agak menekuk seperti kaki katak atau berjongkok. Pernah perhatikan kaki bayi saat tidur? Atau saat kita gendong bayi dengan kedua tangan.. pasti kakinya akan mirip posisi katak atau berjongkok tadi. Nah seperti ini gambar posisi optimal saat kita menggendong bayi.

M-Shape: Posisi optimal menggendong (sumber: materi KMMY)

Ingat! TICKS dan M-shape itu saling melengkapi. TICKS tanpa M-shape itu tidak akan optimal. Sedangkan M-shape tanpa TICKS bisa celaka.

Ini materi dasar ilmu menggendong yang aku pahami yaa. Semua tulisan ini aku sadur dari materi Kelas Menggendong Mama Yaya batch 8 yang aku ikuti. Selain materi ini, masih ada lagi macam-macam teknik gendong dan hip displasia yang mungkin aku ulas di post berikutnya in syaa Allah.

Semoga ilmu dasar menggendong ini bermanfaat, ya! Aku akan senang sekali kalau dapat respon tentang tulisanku ini. 🤗

See u! 💙

Author:

Long Life Education's Student

Leave a comment