Posted in My Life

Akhir Ramadhan 1438 H

Cara efektif menilai sesuatu adalah dengan melihat hasil akhir dari sebuah kesempatan. Hidup yang baik akan diakhiri dengan kebaikan. Begitu pula ramadhan yang sukses diakhiri dengan amal shalih yang berkesinambungan.

Aku akui masih banyak sekali cacat di ramadhanku ini. Namun, setiap kali matahari masih terbenam  dan terbit, aku yakin masih ada kesempatan menutup rapat gelapnya dosa dan menerbitkan cahaya di relung hati. Semoga, dengan penyesalan dan upaya perbaikan diri secara terus menerus dapat menjadikan semua pejuang ramadhan menjadi Ulul Albab, penuh ketakwaan dan peraih medali malam Lailatul Qodar. Berikut upayaku menyambut 10 hari terakhir ramadhan 1438 H. 🙂

This slideshow requires JavaScript.

Posted in KOMBUN

HOW TO BE A ‘SWAG PEOPLE’?

Kalo jadi single itu aku merasa banyak banget godaan yang menghampiri. Ketika mau kuliah dulu, sejak awal Ibu berpesan untuk tidak menikah sebelum kuliah selesai. Memang sih nggak ada syariatnya persyaratan tadi, tetapi berdasarkan riset sederhana yang Ibu lakukan pada anak tetangga kanan-kiri, banyak mahasiswi di pertengahan kuliah yang menikah akhirnya tidak melanjutkan kuliahnya hingga tuntas. Ditakut-takuti seperti itu, serta ancaman beasiswaku yang akan dicabut kalau menikah, Alhamdulillah 6 September silam aku berhasil menamatkan jenjang Perguruan Tinggiku tingkat S1 untuk konsentrasi Pendidikan Bahasa Arab. Yeay, aku berhasil membuktikan keseriusanku kuliah..!

Tapi ya jangan kesenengan dulu, after wisuda yang dapet ijazah, muncul pertanyaan, ‘kapan nih ija(b)sahnya?’ ZzzzZzz.. bener-bener gak habis pikir aku. Terkadang tabiat orang Indonesia yang kepo itu suka menyakiti orang yang ditanya.

Baiklah, sebagai anggota SWAG Community* yang baik, aku gak perlu berlarut-larut mencari jawaban pertanyaan di atas. Masih banyak kesibukan para single yang bisa mengalihkan duniamu dari memikirkan hal-hal yang menyangkut takdir itu.

  • Perbanyak ilmu kehidupan menjadi calon ayah/ibu yang baik

Usai menyandang status mahasiswa di Perguruan Tinggi, aku kembali menjadi mahasiswa di Universitas Kehidupan. Karena sejatinya hidup adalah long life education. Nggak ada kata berhenti di sini.

life-long-learning
sumber:www.kidhelper.com

Empat tahun dibutuhkan belajar untuk menjadi guru, insinyur dan pekerjaan profesi lain. Dan disayangkan, belum ada kampus yang menyediakan jurusan persiapan menjadi suami/istri yang baik, ayah/ibu teladan untuk menjalani kehidupan. Padahal gelar dan profesi ini pasti dipakai selama hayat di kandung badan tanpa dikurangi masa pensiun.

Dengan era internet yang canggih, belajar menjadi mudah. Jangan lupa adab menuntut ilmu, supaya ilmu semakin berkah.

  • Gabung sama komunitas parenting untuk menggali ilmu dari pengalaman mereka

Dari pada para single menggalau nggak jelas, akan lebih menyenangkan kalo belajar  ilmu tentang keluarga dan anak. Sebagai bekal jika terjadi riak-riak kehidupan.. *ceilaah Masih banyak hal yang perlu dipelajari, lho, diantaranya ilmu komunikasi, manajemen emosi, manajemen waktu, skala prioritas, P3K, penanganan awal ketika anak sakit, mendidik anak, dan jutaan ilmu lainnya. Beberapa  komunitas yang ada seperti Sahabat Ayah Edy, Institut Ibu Profesional, dan lain-lain.

ibu-profesional-square_400x400
sumber:ibuprofesional.com
  • Pertajam semua skill, persiapan mendidik anak nantinya

Sekarang coba bercermin, dan tataplah dirimu. Coba tanyakan apa yang akan kamu berikan untuk pasangan dan buah hatimu kelak. Selain cinta yang alamiah, hal terbaik apa yang akan kamu persembahkan.

Ada kedua tangan (calon) ayah untuk menjemput rezeki, rezekinya ada di pekerjaan apa?

Kedua tangan (calon) ibu untuk mempersiapkan rumah jadi tempat tinggal yang nyaman, sudah mampukah memasak, merapikan rumah dan mengatur perabotan?

Ketika anak sudah hadir, sudah mampukah mendidik agama, menanamkan akhlak dan budi pekerti, mengembangkan bakatnya dan mempersiapkannya menjadi pemimpin masa depan?

img-20160115-wa0007
sumber:shantystory.com

Semua hal ini akan terjawab jika para single mau belajar dan mengembangkan bakatnya di bidang masing-masing. Khusus bagi calon ibu, kemampuan menjahit dan memasak adalah skill dasar yang bisa menjadi penghasilan. Salah satu atau keduanya perlu dikuasai.

Demikian tips how to be a single yang bisa aku bagi. Semoga bermanfaat yah mblo. Jadilah jomblo berkualitas yang sebentar lagi akan datang calon pasanganmu yang berkualitas juga. Selamat memantaskan diri.. :))

*SWAG Community adalah komunitas bebas yang menganut paham Single Woles Anti Galau

Postingan kali ini dipersembahkan untuk Komunitas Blogger UNJ edisi Januari 2017 #KombunJan2017

Posted in KOMBUN

MELAWAN KANTUK DI KELAS

Ada-ada saja memang usaha pemerintah itu, mencanangkan kewajiban sekolah hingga 12 tahun. Apa benar belajar mesti selama itu untuk menguasai ilmu kehidupan? Bukankah makna sekolah itu sendiri awalnya ‘hanya’ meluangkan waktu di sela-sela kegiatan harian untuk bertemu dengan orang alim? Kenapa yang tadinya meluangkan sedikit waktu jadi kewajiban harian yang membebankan?  *Haha, efek baca buku Sekolah itu Candu, nih.

Baiklah, terlepas dari kewajiban belajar 6-8 jam sehari di bangku sekolah, dan 144 SKS di bangku kuliah, aku memiliki riwayat pencuri waktu belajar. Sesekali tidak ketahuan guru (kalo dosen mah masa bodoh -,-), kedua kali ditegur teman, dan yang berikutnya –bisa ditebak- akhirnya kepergok guru  juga. Responku? Melek sebentar, setelah itu menimbang beberapa saat apakah aku masih ngantuk atau tidak. Kalo iya, ya lanjut tidur aja. Hehe

Ada beberapa fakta di balik kantuk itu sendiri versiku:

  1. Ngantuk itu anugrah, loh. Buktinya kitab suci aja mengabadikannya sebagai anugrah manusia. Satu hal lagi, sebenarnya yang membuat nikmat tidur itu adalah rasa kantuk. Seandainya ngantuk itu tidak ada, tidur rasanya hambar dan malas tidur. Jadilah insomnia.
  2. Meski belum pernah dibuat lambang T coret (tidak boleh tidur) di kelas, kebiasaan ini sudah marak terjadi. Problem yang kualami adalah mengantuk saat merasa bosan dan bête dengan gaya mengajar guru, dan terkadang karena gurunya sendiri. Pernah muncul teori-teori penyebab rasa kantuk itu karena kekenyangan, kekurangan cairan dan oksigen, bahkan karena rasa lapar. Bayangkan! Bermula dari perut, berakhir di ngantuk. Sadis sekali memang. Sayangnya, semua teori ini sudah pernah kuujicoba, dan hasilnya nihil. Hemm.

Begitu dahsyat rasa ngantuk ini dan rasa malu yang timbul setelah ditegur guru, aku pernah membuat skema anti ngantuk. Nanti kalau sudah kutemukan bukunya akan aku bagikan, in syaa Allah.

Sekarang, sekarang aku akan membongkar beberapa resep rahasia yang kujalani selama ini. Semoga bisa bantu kasih solusi buat kamu-kamu yang mudah mengantuk sepertiku dan seperti Napoleon Bonaparte. Hihi. Cekidott

  1. Makan cemilan.

Dahulu di bangku sekolah menengah atas, aku merasa iri dengan kawanku yang cerdas. Aku sangat kagum dengan daya tahan matanya yang seakan nggak kenal capek dan ngantuk. Luar biasa. Etapi terrnyataa.. dia punya stok cemilan di kolong mejanya..!!  Ternyata cemilan itulah yang menjaganya dari rasa kantuk berlebih.

Saat sinyal sinyal kantuk mulai menyapa, dia mulai aksi ngemil ngumpet-ngumpetnya. Berkat kelihaiannya, belum banyak teman-temanku yang menyadari aksinya itu. So, bisa dibilang aku adalah turunan pertamanyalaah.. wkwk. Sejak saat itu aku rajin menyisihkan jajananku saat istirahat sebagai bekal ngemil di kelas.

  1. Mengalihkan fokus perhatian

Ketika beranjak masuk kuliah, rasa kantukku terkadang belum bisa ditahan. Kalaupun  ditahan banget, itu teramat jarang. Berhubung di ruang perkuliahan nggak pake meja berkolong, aku sulit ngemil dan coba metode baru, yakni bermain ayam-ayaman. Yakni mengadu ‘ayam’ berupa jempol dari dua tangan yang tergenggam.

Bagiku ini seru, bikin sedikit deg-degan dan akhirnya melek. Sayang, nggak banyak temanku yang seru diajak mainan ini. Banyak dari mereka yang ogah ikut bermain karena dinilai koplak dan nggak bermutu. Padahal bernilai ibadah juga karena menghindarkan saudaranya dari madharat –ngantuk-. Hhe

  1. Beri dia kesempatan lima menit.

Jika rasa kantuk semakin mendera dan menjadi-jadi, yang perlu kulakukan adalah membiarkannya sejenak hingga rasa kantuk itu tertunaikan 3-5 menit. Setelah itu aku lanjut belajar. Awalnya aku puas dengan metode ini, namun.. tidak semua momen ngantuk itu memiliki kesempatan ini. Tergantung pada tingkat ke-killer-an sang guru. Hihi

  1. Coba cara – cara yang lain

Jika gejala ngantuk masih berlanjut, cobalah hal-hal baru yang mengalihkan fokusmu. Bisa jadi kelelahan terlalu fokus memperhatikan menyebabkan mata dan tubuhmu lelah. Akibatnya aliran darah ke otak melambat, menyebabkan kurangnya suplai oksigen di sana.

Cobalah hal-hal yang kau sukai di luar keseharianmu di ruang kerja atau sekolah. Bisa jadi dengan menulibaca novel atau cerpen yang seru, membuka pesan di gadget sebentar, hingga beranjak ke toilet untuk cuci muka dan berwudhu.

Jika masih ngantuk juga, silahkan bertemu dengan kasur terdekat. Hehe.

“Kebebasan adalah hak untuk mendisiplinkan diri agar tidak didisiplinkan orang lain” —-George Benjamin Clemenceau

Tulisan ini didedikasikan untuk Komunitas Blogger UNJ (Kombun) dalam memenuhi tema bulan April, yakni Tips & Tricks. Semoga bermanfaat^^